Saturday, February 23, 2008
PUSHING DAISIES
Persaingan dalam industri pertelevisian di Amerika amat ketat. Oleh karena itu, setiap saluran televisi mencoba menampilkan sesuatu tayangan yang berbeda dan mempunyai nilai jual. Disitulah para kreator ditantang kreatifitasnya untuk menghasilkan sebuah tayangan yang berbeda dari yang pernah ada. Dan Bryan Fuller dengan formula unik ciptaannya telah berhasil menjawab tantangan tersebut melalui sebuah serial drama ringan yang mulai banyak dibicarakan di Amerika, Pushing Daisies.


Bersetting disebuah kota kecil yang bernuansa negeri fantasi (sedikit mengingatkan kita dengan setting ala film-film Tim Burton), tokoh utama dalam serial ini adalah Ned, seorang pemuda pembuat kue pai. Secara fisik tak ada yang aneh dari pemuda tampan tersebut. Tapi dia mempunyai satu kelebihan yang tidak dimiliki siapapun, yaitu menghidupkan orang yang sudah meninggal hanya dengan satu sentuhan dan dengan sentuhan kedua ia dapat mencabut kembali nyawa orang tersebut. Sayang ia tak bisa bebas menggunakan mujizat itu. Pasalnya, dalam tempo tak lebih dari 60 detik ia mau tak mau harus segera memberikan sentuhan kedua atau konsekwensinya orang lain yang ia kenal akan meninggal.

Kekuatan Ned memang amat menarik, namun ia bukanlah satu-satunya karakter yang menarik disini. Kehadiran arakter-karakter pendukung yang tak kalah unik adalah salah satu kekuatan yang membuat Pushing Daisies kian digemari para penonton. Diantaranya adalah Charlotte Charles atau yang biasa dipanggil Chuck. Gadis cantik berambut hitam ini pernah ditaksir oleh Ned saat mereka masih kanak-kanak. Tapi kemudian mereka berpisah dan baru bertemu kembali setelah sama-sama dewasa, tepatnya ketika Ned menghidupkan Chuck kembali. Tak ingin pujaan hatinya meninggal, keduanya pun tak pernah lagi bersentuhan. Bahkan saat berciuman pun bibir mereka harus dibatasi oleh plastik tipis. Chuck, yang mendapat kesempatan kedua untuk hidup adalah inti moral dari serial ini. Ia menjadi amat perhatian terhadap dua bibinya yang melankolis dan depresi, Lily (yang selalu mengenakan penutup mata bajak laut) dan Vivian. Lucunya, salah satu caranya merawat kedua wanita itu adalah dengan diam-diam memasukkan obat anti depresi ke dalam pai yang mereka pesan dari toko pai Ned.

Kembali ke Ned si pembuat pai, tak ingin kekuatannya menjadi tak berguna atau malah disalahgunakan, maka ia bersama teman penyelidiknya yang bernama Emerson Cod serta dibantu oleh Chuck memanfaatkan kekuatan itu untuk membangkitkan korban-korban pembunuhan. Dengan cara itulah para korban dapat ditanyai tentang saat-saat sebelum mereka dibunuh agar misteri terselubung dibalik tewasnya mereka dapat dipecahkan.

Saat baru pertama kali ditayangkan, serial yang sarat dengan dialog-dialog cerdas namun jenaka ini langsung disambut dengan berbagai pujian dari para kritikus dan pengamat. Dalam ajang Golden Globe 2008 lalu serial ini langsung mendapatkan nominasi untuk Serial TV Terbaik, Aktor Terbaik dan Aktris Terbaik kategori musikal/komedi.

Sesuatu yang aneh tidak selalu berkonotasi negatif. Bryan Fuller dengan idenya yang aneh, nyentrik, lucu, imajinatif dan cerdas telah menjadikan Pushing Daisies diramalkan banyak pihak menjadi serial televisi yang paling menjanjikan musim ini dan sangat layak dinantikan kehadirannya setiap minggu.

Casts & Charaters

  • Ned (Lee Pace)

Lelaki berhati mulia ini adalah pemilik dan pembuat pai di toko pai bernama Pie Hole serta bos dari Olivia. Kemampuan aneh yang dimilikinya membuat ia tak dapat bebas menyentuh siapapun, termasuk dengan Digby, anjing setianya.

  • Charlotte “Chuck” Charles (Anna Friel)

Tetangga dan gadis yang ditaksir Ned saat masih anak-anak ini dibunuh secara misterius dalam kapal pesiar. Ia dihidupkan kembali oleh Ned dan sejak saat itu mereka tak pernah bersentuhan lagi.


  • Emerson Cod (Chi McNride)

Penyelidik swasta ini mengambil celah dari kemampuan Ned dan menjadikannya sebuah bisnis menguntungkan. Ada hal menarik dari lelaki yang selalu rapi ini, apabila sedang senewen ia akan menenangkan dirinya dengan merajut.

  • Lily Charles (Swoosie Kurtz)

Bersama saudarinya, Lily adalah mantan duo perenang indah Darling Mermaid Darlings. Sepeninggal ayah Chuck, wanita bermata satu yang menderita agoraphobia ini pindah ke rumah Chuck untuk merawatnya.


  • Vivian Charles (Ellen Greene)

Anggota lain dari Darling Mermaid Darlings ini memiliki banyak kesamaan dengan Lily, diantaranya sama-sama penggemar keju murni dan takut terhadap dunia luar (agoraphobia). Tapi bibi yang tak suka disentuh ini lebih berjiwa seni ketimbang Lily.

Labels:

 
posted by Ronn at 1:17 PM | Permalink | 0 comments
Wednesday, February 6, 2008
EXTRAS
Duo Ricky Gervais dan Stephen Merchant adalah tangan-tangan dingin yang berdiri di belakang serial komedi Inggris ternama, The Office. Begitu suksesnya, The Office sendiri dibuatkan versi Amerika-nya yang diperankan oleh comedian Steve Carell dan telah memenangkan beberapa penghargaan. Terakhir adalah Outstanding Ensemble Performance in Comedy Series dalam Screen Actor Guild Award yang baru dilangsungkan akhir Januari lalu.

Kini duo Inggris ini berhasil mengulangi kesuksesannya lewat serial komedi terbaru mereka, Extras. Hujan pujian dari kritikus film telah diterima serial yang tayang di BBC (Inggris) dan HBO (Amerika) ini.

Tajam, berani (sedikit kasar), dan kocak, itulah ciri khas komedi Inggris. Karakter yang diperankan oleh Ricky Gervais adalah Andy Millman, lelaki yang lebih senang dipermalukan dan digaji kecil sebagai figuran daripada kerja kantoran. Tujuan hidupnya sederhana: mendapatkan dialog dalam film-film yang melibatkannya. Berbekal tujuan itu, segala cara pun dilakukannya, meskipun menjengkelkan bagi orang lain.

Penggemar sitcom HBO lainnya, Curb Your Enthusiasm, pasti menemukan kemiripan antara karakter Andy Millman dengan sosok Larry David (tokoh utama dalam Curb Your Enthusiasm). Keduanya digambarkan berpikiran pendek dan senang mengucapkan apa yang ada di pikirannya tanpa mempedulikan apakah orang lain akan tersinggung atau tidak.

Andy memiliki seorang agen (diperankan oleh Stephen Merchant) yang sama sekali tidak membantu seperti layaknya agen artis professional. Jangankan peran bagus, peran-peran yang memiliki dialog saja sulit ia dapatkan untuk Andy. Dengan kombinasi antara aktor yang bebal dan agen yang payah tentunya anda dapat membayangkan betapa pecundangnya kedua tokoh utama Extras ini. Dari situlah munculnya situasi-situasi yang menggelikan. Seakan-akan dua orang pecundang belum cukup menghibur penonton, masih ada satu lagi karakter Extras yang tidak kalah menarik, yaitu Maggie Jacobs (Ashley Jensen), sahabat Andy sesame figuran. Impian gadis ini adalah mencari suami.

Ada
satu hal yang bisa dipastikan mampu menarik penonton untuk menyaksikan sitcom ini. Selayaknya serial komedi lain yang berlatar belakang industri perfilman seperti Entourage atau Curb Your Enthusiasm. Di setiap episodenya, Extras selalu menghadirkan bintang tamu-bintang tamu ternama yang memerankan karakter bernama sama.(dalam versi komikal). Diantaranya adalah Kate Winslet, Ben Stiller, Samuel L. Jackson, Orlando Bloom, Robert De Niro dan masih banyak lagi.

Bagi anda yang belum terbiasa dengan gaya komedi Inggris non slapstick mungkin akan agak kesulitan mencari dimana letak kelucuannya. Apalagi disini tidak ada tepukan tangan atau suara tawa penonton seperti di kebanyakan sitcom keluaran Amerika sebagai perangsang. Tapi kalau sudah mengikuti dua-tiga episode, dijamin anda akan kepincut dengan komedi khas Inggris yang brilian, sinis dan (sedikit) kasar seperti yang sejak 2 tahun belakangan ini mulai digandrungi oleh publik Amerika.


The Extras are:

Andy Millman (Ricky Gervais)
Andy tadinya hanyalah seorang pegawai bank biasa. Namun, demi mengejar impian menjadi aktor, ia pun rela meninggalkan pekerjaannya untuk menjalani hidup sebagai aktor figuran. Menjadi seorang figuran diantara keberadaan aktor-aktor lain yang lebih sukses membentuknya sebagai seorang pria yang sinis.

Darren Lamb (Stephen Merchant)
Darren Lamb adalah seorang agen yang kurang becus. Itulah sebabnya Andy kerap kali hanya menjadi aktor figuran saja. Taktik negosiasi yang biasa dilakukannya adalah menyetujui apapun yang dikatakan orang lain. Bahkan ia sering menawarkan orang lain yang lebih baik dari Andy untuk sebuah peran. Tapi kalau soal hitung-hitungan komisi, ia jagonya.

Maggie Jacobs (Ashley Jensen)
Maggie adalah sahabat karib Andy sekaligus rekan sesama figuran. Setiap hari yang ada di otak gadis manis ini adalah: mencari pacar. Kebanyakan dari usaha pantang mundurnya dalam mencari pacar malah berujung sial. Selain itu, meskipun baik dan loveable, Maggie mempunyai kecenderungan untuk mengatakan hal yang salah kepada orang yang salah di waktu yang salah sehingga berakibat kekacauan.

Labels:

 
posted by Ronn at 11:39 AM | Permalink | 0 comments