Thursday, December 27, 2007
The Tudors
Raja Henry VIII berkuasa atas Inggris antara tahun 1509 sampai dengan 1547 dan menjadi raja Inggris paling terkenal dan kontroversial sepanjang masa. Salah satu hasrat terbesar dari Raja Henry VIII adalah memiliki pewaris tahta seorang putera. Itulah yang membuatnya menghalalkan segala cara, termasuk dengan menikahi enam wanita yang berbeda. (Dua diantaranya, Anne Boleyn dan Katharine Howard dieksekusi atas perintahnya. Mereka dipenggal dengan tuduhan perzinahan dan incest). Perceraian Henry dengan istri pertamanya, Katherine of Aragon, membuatnya bersitegang dengan gereja Katolik yang menentang perceraian, sehingga dimulailah awal baru Kekristenan di Inggris yang terpecah dari agama Katolik Roma pimpinan Sri Paus hingga saat ini. (Peristiwa ini juga menjadi pemicu perseteruannya dengan Sir Thomas More, yang diadili atas tuduhan pengkhianatan dan akhirnya dihukum mati.). Sementara itu, puteri Henry dengan Anne Boleyn, Elizabeth I, kelak menjadi salah satu pemimpin terbesar dan terlama monarki Inggris.

Selain karena perilakunya, Henry juga dikenal lewat lingkar perutnya. Bahkan masalah obesitas diperkirakan menjadi salah satu penyebab mangkatnya di usia 56 tahun. Sebagai pewaris tahta adalah Edward VI, putera dari istri ketiga Henry, Jane Seymour.

Kisah hidup sang raja yang amat menarik ini pernah dibuatkan versi teaternya oleh maestro terkenal William Shakespeare. Dengan alasan yang sama pulalah Michael Hirst, yang juga menulis naskah film Elizabeth, memutuskan untuk mengangkatnya sebagai serial televisi dengan sedikit sentuhan opera sabun, The Tudors. Mengapa saya sebut opera sabun? Well, pemilihan aktor Inggris, Jonathan Rhys Meyers sebagai Raja Henry VIII adalah salah satu alasannya. Bandingkanlah dengan sosok Henry VIII yang asli, apakah ada sedikit saja kemiripan? Meskipun kemampuan akting aktor-aktor Inggris sudah tidak diragukan lagi, tapi dengan menunjuk Rhys Meyers sebagai pemeran utama, serta bintang-bintang berparas rupawan lainnya sudah menunjukkan bahwa Hirst memang berniat untuk mengemas The Tudors sebagai tontonan hiburan yang ringan dan enak ditonton. Apalagi dengan setting dan tata kostum yang luar biasa, mengingat Hirst cukup berpengalaman dengan film bersetting Inggris abad pertengahan.

Jangan bandingkan dengan serial berlatar sejarah lain seperti Rome atau Old West yang memiliki plot yang cukup pelik. Sejak episode awal, para penonton yang masih awam dengan sejarah Raja Henry VIII pun dapat dengan mudah mengikuti serial ini karena alur dan pengenalan tokohnya mengalir dengan cukup jelas dengan karakter yang kuat.

Diantara orang-orang dekat Henry yang dikisahkan dalam serial ini terdapat Princess Margaret Tudor (Gabrielle Anwar), kakak kandung Henry, Catherine of Aragon (Maria Doyle Kennedy), istri pertama Henry, serta dua orang penasihat: Cardinal Wosley (Sam Neill) dan Sir Thomas More (Jeremy Northam). Kalau Wolsey, yang diperankan dengan apik dan wajar oleh Sam Neill kerap diibaratkan sebagai “iblis” di bahu kiri Henry, maka Thomas Moore adalah sosok “malaikat” humanis yang senantiasa memberikan masukan-masukan menyejukkan bagi Henry.

The Tudors tidak akan menceritakan seluruh rentang hidup Henry VIII dengan enam pernikahannya, melainkan hanya sedikit babak-babak awal perjalaan kontroversial sang Raja. Mulai dari pernikahan dengan Katherine yang tidak dianugerahi putra, percintaan terlarangnya dengan Anne Boleyn, serta perseteruannya dengan gereja Katolik.

Meski banyak ketidakakuratan sejarah, tapi lewat pemilihan para pemain dengan akting diatas rata-rata, gambar yang menarik serta cerita yang mudah diikuti, menjadikan The Tudors sebagai serial televisi baru yang cukup menjanjikan.

THE CHARACTERS

Henry VIII (Jonathan Rhys Meyers)

Henry tak pernah berniat untuk menjadi Raja Inggris. Tapi dengan wafatnya sang kakak, Arthur di usia 15 tahun, tahta Inggris lantas menjadi miliknya. Henry muda adalah seorang seniman, musisi, teolog dan atlet. Sisi kelamnya muncul ketika istri pertamanya yang juga bekas istri kakaknya, Katherine of Aragon tak kunjung memberinya keturunan laki-laki.

Cardinal Thomas Wosley (Sam Neill)

Cardinal Thomas Wolsey of York adalah penasihat utama dan paling dipercaya oleh Henry VIII. Namun ia memiliki kekuasaan dan pengaruh terhadap Raja yang cukup besar dan terus meningkat seiring dengan dukungan dari beberapa bangsawan.

Sir Thomas More (Jeremy Northam)

Ia adalah seorang sarjana, penulis dan politikus. Salah satu karir politiknya yang paling menonjol adalah menjadi sekretaris dan penasihat pribadi Henry VIII. Keengganannya untuk menyetujui keinginan Henry VIII bercerai dan menjadi pemimpin Gereja Inggris membuatnya dihukum atas pasal pengkhianatan. Kepalanya dipenggal dan digantung di London Bridge, sedang kepalanya dikubur di Tower of London

Margaret Tudor (Gabrielle Anwar)

Ditunangkan dengan Raja Portugal yang sudah uzur, kakak Henry VIII ini meminta agar abangnya mempertimbangkan kembali perjodohan tersebut. Henry menolak dan Margaret yang kecewa pun akhirnya mengajak sahabatnya, Charles Brandon untuk ke Portugal menemui calon suaminya. Margaret lalu memaksa Henry agar menyetujui bahwa apabila suaminya kelak wafat, ia boleh menikahi siapapun yang ia inginkan.

Katharine of Aragon (Maria Doyle Kennedy)

Katherine merupakan putri bungsu Ferdinand dan Isabella dari Spanyol. Ia dijodohkan dengan Arthur (kakak Henry) sejak usia 3 tahun dan menikahinya diusia 16 tahun. Dengan wafatnya Arthur diusia pernikahan yang baru 6 bulan ia akhirnya dinikahi oleh Henry VIII yang berusia lebih muda darinya.

Labels:

 
posted by Ronn at 6:50 PM | Permalink |


0 Comments: