Tuesday, May 29, 2007
THE SIMPSONS - America’s Most Laugh/Love-able Family

Delapan belas tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1989, tak satupun pemirsa The Tracey Ullman Show yang menyangka bahwa The Simpsons – kartun pendek yang diselipkan di acara tersebut – bakal setenar seperti sekarang ini. Bahkan pada saat itu kebanyakan penonton Amerika masih takjub melihat ada sebuah animasi yang secara blak-blakan menampilkan gambaran parodi sebuah keluarga kelas menengah di Amerika.

“American families should be more like Waltons and less like the Simpsons” – George Bush, former President of the USA.

Hallo Yellow

Tapi sekarang semuanya berubah. The Simpsons kini sama populernya dengan bendera Amerika itu sendiri. Sebuah ikon budaya pop yang digemari segala lapisan masyarakat, tidak hanya di Amerika saja, melainkan juga di seluruh belahan bumi, termasuk Indonesia. Semua ini tak lain dan tak bukan berkat ide kreatif sang pencipta, Matt Groening, yang memiliki filosofi bahwa “tokoh kartun yang bagus harus dapat dengan mudah dikenali melalui sosoknya”. Itulah mengapa ia memilih kuning sebagai warna karakter-karakternya. Sebuah warna yang eye-catching dan diharapkan memikat perhatian mereka yang sedang asyik memindah-mindahkan saluran televisi.

The Simpsons & The Springfields

Keluarga inti The Simpsons sendiri terdiri dari lima anggota yang masing-masing memiliki keunikan dan karakter yang cukup kuat. Sang ayah, Homer, adalah seorang pria dengan kecerdasan dibawah rata-rata (bayangkan saja, melalui pemindaian diketahui bahwa ukuran otaknya hanya sebesar kacang) yang bekerja sebagai pengawas keselamatan di sebuah pusat pembangkit tenaga nuklir di kota kecil tempat tinggal mereka, Springfield. Sosok dengan tatanan rambut tinggi berwarna biru adalah Marge, istri Homer. Wanita bijaksana ini kerap menjadi acuan moral di keluarga ini. Anak sulung mereka, Bart (anagam dari ‘brat’), berusia 10 tahun dengan kenakalan yang luar biasa. Kebalikan dari Brat, sang adik Lisa adalah gadis mungil yang cerdas, berbakat, pandai memainkan saksofon, namun sensitif. Anggota kelima dan terakhir adalah Maggie, si balita tanpa suara yang kerjaannya hanya ngedot, tapi cukup memegang peranan penting. Intinya, keluarga ini bukanlah jenis keluarga yang anda inginkan di lingkungan anda, tapi luar biasa menghibur jika ditonton di televisi.

Diluar keluarga inti tersebut, tokoh-tokoh lain yang mewarnai serial ini adalah para warga Springfield lain, seperti Moe si bartender; Tuan Burns, pemilik Pembangkit Tenaga Nuklir Springfield yang culas; Ned Flanders, tetangga keluarga Simpsons serta belasan tokoh lain.


Selain karakter-karakter menarik, yang membuat tayangan andalan stasiun televisi Fox ini digemari dan dicintai adalah ke-aktual-annya terhadap situasi dunia saat ini yang diwujudkan dalam bentuk parodi. Sebut saja tentang isu perang teluk, isu HIV, trend lasik, dan sampai-sampai acara televisi paling populer di seluruh dunia, American Idol-pun turut diparodikan. Kepekaan terhadap isu-isu aktual itulah yang akhirnya mendekatkan The Simpsons dengan penontonnya dan menjadikannya tetap menari dan tidak membosankan meski sudah 18 musim ditayangkan. Penggemar remajanya dulu yang kini sudah menjadi orang tua juga tetap setia menyaksikan kebodohan-kebodohan Homer sekeluarga.

400 Episodes of Achievement

Dalam rentang waktu yang cukup panjang, serial kartun komedi yang telah memperoleh 23 buah piala Emmy (dan akan terus bertambah) ini tidak hanya dikenang sebagai serial hit populer, tetapi juga sebuah cult classic yang terus menerus menyedot jutaan penonton baru dan penggemar fanatik. Berbicara tentang masa penayangan yang mencapai belasan tahun, The Simpsons juga mencatatkan dirinya sebagai serial komedi dengan masa tayang terpanjang di Amerika. Bahkan pada bulan Mei 2007 ini satu rekor baru ditorehkan dengan menjadi serial prime time keempat dalam sejarah negeri Paman Sam yang mencapai episode 400. Prestasi yang mencengangkan bukan? Dan dalam episode istimewa tersebut tampil sebagai bintang tamu adalah rapper terkenal Ludacris. Mengenai bintang tamu, perlu diketahui juga bahwa satu lagi rekor yang dimiliki Homer sekeluarga ini adalah menjadi serial televisi dengan bintang tamu selebriti terbanyak. Tak kurang dari puluhan hingga ratusan pesohor dunia peran meminjamkan suara dan karakternya untuk The Simpsons. Mulai dari bintang film: Elizabeth Taylor, Susan Sarandon, Alec Baldwin; penyanyi: personil The Beatles, Van Halen ; politisi: PM Inggris Tony Blair; atlet: Joe Frazier; sampai juri sinis American Idol Simon Cowell tak ingin ketinggalan meramaikan kota Springfield.

Dengan pencapaian seperti itu, bukanlah hal yang ambisius jika akhirnya para produser serial komedi kartun tersebut memutuskan untuk membuat The Simpsons Movie, satu-satunya animasi 2-D yang rilis di Amerika tahun ini. Direncanakan film ini akan rilis pada tanggal 27 Juli 2007. Jadwal penayangan yang cukup jauh berjarak dari Spider-man 3, Pirates of the Caribbean: At World’s End, dan Shrek 3, meyakinkan sang kreator bahwa The Simpsons Movie berpeluang untuk mengeruk untung di medium yang berbeda. [ronn]

Little Unknown Facts About The Simpsons

  • Nama-nama karakter keluarga The Simpsons berasal dari nama keluarga dan kerabat Matt Groening. Homer, Marge, Lisa dan Maggie adalah nama asli kedua orang tua serta adik-adik perempuan Matt.
  • Nama lengkap Lisa, Bart dan Homer adalah: Lisa Marie Simpson, Bartholomew Jojo Simpson, dan Homer Jay Simpson.
  • The Simpsons adalah satu-satunya acara televisi yang menampilkan penampilan khusus dari tiga mantan personil The Beatles: George Harrison, Paul McCartney (muncul bersama Almh. Linda McCartney), dan Ringo Starr.
  • Setelah beberapa musim, ucapan khas Homer, “D’oh!” kian marak digunakan dan pada tahun 2001 berhasil dimuat dalam kamus Oxford English Dictionary sebagai kata baru.
  • Matt Groening adalah seorang kidal, akibatnya banyak karakter di serial ini bertangan kidal.
  • Dalam daftar “25 Top Cult Shows Ever!” keluaran majalah TV Guide, The Simpsons bercokol di urutan ke-6.

Labels:

 
posted by Ronn at 3:50 AM | Permalink | 2 comments
MERAYAKAN FESTIVAL BONEKA DI JEPANG
Hampir semua anak perempuan pasti gemar bermain boneka, mulai dari boneka dari kertas, boneka binatang sampai boneka mahal seperti Barbie. Begitu pentingnya boneka bagi anak perempuan, sampai-sampai di negara Jepang sana ada sebuah perayaan khusus untuk boneka, yang dinamakan Hinamatsuri atau Festival Boneka.

Hinamatsuri, diselenggarakan pada tanggal 3 bulan Maret setiap tahunnya. Nama lain dari festival ini adalah Hari Anak Perempuan dan Festival Persik (Momo no sekku). Dinamakan Hari Anak Perempuan, karena pada hari itu dipanjatkan doa khusus untuk pertumbuhan dan kebahagiaan semua anak perempuan. Sedangkan dinamai Festival Persik, karena di saat yang bersamaan pohon persik sedang bermekaran.

Untuk merayakan hari istimewa ini, keluarga Jepang yang memiliki anak perempuan akan memajang Hina-ningyo atau boneka khusus Hinamatsuri Tujuannya untuk memindahkan nasib sial ke boneka-boneka itu. Boneka-boneka tersebut biasanya disusun di semacam altar yang memiliki lima atau tujuh tingkat yang dialasi oleh karpet merah. Di tingkat paling atas adalah boneka Kaisar (Obina) dan Permaisuri (Mebina), lalu dibawahnya ada tiga boneka dayang (Sannin-kanjo). Selanjutnya adalah lima boneka musisi (Gonin-bayashi) yang membawa tiga macam gendang, satu suling dan seorang penyanyi. Para musisi itu diikuti oleh dua menteri (Udaijin dan Sadaijin). Pada tingkat paling bawah adalah tiga pelayan. Selain boneka, biasanya juga ada miniatur furnitur serta bunga Persik dan biskuit beras (Hina-arare) sebagai persembahan.

Boneka-boneka yang indah itu semuanya mengenakan pakaian tradisional dari jaman Heian, sekitar tahun 794 – 1192 masehi. Nggak mau kalah cantik dengan boneka, di hari Hinamatsuri ini beberapa anak perempuan pun mengenakan kimono terbaiknya sambil menyanyikan lagu Ureshii Hinamatsuri (Selamat Hinamatsuri).


Tahukah kamu?

- Boneka Hina-ningyo ini dipajang mulai dari pertengahan Februari dan harus segera disimpan begitu Festival Hinamatsuri berakhir. Karena ada mitos bahwa kalau kelamaan memajang boneka-boneka itu, maka anak perempuan di keluarga itu akan sulit menemukan jodohnya.

- Anak laki-laki di Jepang juga punya festival sendiri lho, namanya Kodomo no hi atau Festival Anak Laki-laki. Berbeda dengan Hinamatsuri, Kodomo no hi merupakan hari libur nasional.

- Tradisi boneka ini berasal dari Cina sejak ratusan tahun lalu, dimana ketika itu mereka membuat boneka kertas yang dihanyutkan di sungai agar mereka membawa pergi roh jahat dan nasib sial.

Labels:

 
posted by Ronn at 3:30 AM | Permalink | 0 comments
Monday, May 28, 2007
FROM THE MASTER OF SUSPENSE
Bagi para penggemar film-film suspense, sosok pria gemuk kelahiran 13 Agustus 1899 ini pasti sudah tidak asing lagi. Dialah Alfred Hitchcok, yang sering dijuluki The Master of Suspense. Tak kurang 65 judul film telah disutradarai oleh pria yang sering tampil sebagai cameo di film-film besutannya ini. Berikut ini adalah sebagian film Hitchcock yang kami anggap paling menonjol. [ron]

"Television has brought murder back into the home - where it belongs"


1. STRANGERS ON A TRAIN (1951)

Cast: Farley Granger, Robert Walker, Ruth Roman, Leo G. Carroll, Patricia Hitchcock

Story: Seorang petenis professional Guy Haines (Farley Granger) berkenalan dengan lelaki bernama Bruno Anthony (Robert Walker) di atas sebuah kereta. Dari percakapan antara keduanya, terungkaplah bahwa Guy tidak memiliki perkawinan bahagia dengan istrinya Miriam (Laura Elliott), dan ingin menceraikannya agar bisa menikahi kekasihnya, Ann Morton (Ruth Roman). Di lain pihak, Bruno juga mengungkapkan masalah yang dimilikinya dengan sang ayah yang sangat dibencinya. Tiba-tiba Bruno melontarkan ide tentang ‘pembunuhan silang,’ dimana Bruno membunuh istri Guy dan sebaliknya Guy harus membunuh ayah Bruno. Karena antara Guy dan Bruno tidak ada hubungan apa-apa, maka polisi tidak akan bisa mengaitkan keduanya. Awalnya Guy tidak menanggapi serius ide tersebut hingga suatu hari ia menemukan telah Miriam tewas terbunuh.

Hitch Blitz:
Diawal film, Hitchcock tampak menaiki kereta sambil membawa alat musik gesek.
Do U Know?:
Plot semacam ini pernah diadaptasi dalam salah satu episode serial Crime Scene Investigation (CSI).


2. THE MAN WHO KNEW TOO MUCH (1956)

Cast: James Stewart, Doris Day, Brenda De Banzie, Bernard Miles

Story: Saat tengah berlibur di Maroko, sepasang suami istri Dr. Ben McKenna (James Stewart) dan Jo McKenna (Doris Day), tak sengaja menyaksikan pembunuhan atas seorang agen rahasia. Sebelum meninggal, agen tersebut menitipkan informasi penting kepada Ben dan Jo. Rupanya informasi tersebut melibatkan mereka dengan konspirasi pembunuhan politisi di London. Celakanya para konspirator itu kini menculik Hank, putra mereka yang baru berusia 8 tahun supaya mereka tak melapor polisi

Hitch Blitz: Kali ini Hitchcock menyaksikan akrobat di keramaian pasar di Maroko sesaat sebelum pembunuhan terjadi.
Do U Know?:
Lagu legendaris Whatever Will Be (Que Será, Será) yang dibawakan oleh Doris Day sengaja dibuat untuk film ini dan langsung merajai tangga lagu Inggris dan Amerika sat itu.


3. TO CATCH A THIEF (1955)

Cast: Cary Grant, Grace Kelly, Jessie Royce Landis, John Williams

Story: Dulu John Robie (Cary Grant) adalah pencuri perhiasan handal dengan julukan The Cat, tapi ia kini telah ‘pensiun’ dan hidup tenang di French Riviera. Namun, belakangan ini terjadi beberapa pencurian perhiasan dengan motif yang mengarahkan kecurigaan polisi kepadanya. Untuk membuktikan ketidakterlibatannya, John dengan bantuan agen asuransi bernama Hughson (John Williams) berniat menangkap sendiri pencuri itu. Maka, mereka mendekati target korban berikutnya, yaitu pasangan ibu-anak, Jessie (Jessie Royce Landis) dan Francie Steven (Grace Kelly) yang memiliki koleksi perhiasan mahal. Awalnya Francie curiga dengan motif John, tapi lama-lama ia malah tertarik padanya.

Hitch Blitz: Siapakah pria gemuk yang duduk disamping tokoh John Robie di dalam bis? Itulah Hitchcock.
Do U Know?:
Judul film ini berasal dari ungkapan "set a thief to catch a thief" yang kurang lebih berarti “diperlukan seorang pencuri untuk menangkap pencuri”

4. DIAL M FOR MURDER (1954)

Cast: Ray Milland, Grace Kelly, Robert Cummings, John Williams, Anthony Dawson

Story: Tony Wendice (Ray Milland) adalah mantan pemain tenis yang menikahi Margot (Grace Kelly) demi uang tanpa disadari wanita tersebut. Namun, Margot ternyata juga tidak mencintai suaminya, ia memiliki hubungan gelap dengan Mark Halliday (Robert Cummings) yang berakhir saat Mark harus pergi. Tony, yang mengetahui hubungan tersebut tentu saja khawatir jika suatu saat nanti Margot akan menceraikannya. Maka, dengan bantuan teman lama yang ia peras, Tony menyusun rencana untuk membunuh Margot yang akan dilakukan begitu Mark kembali ke kota itu supaya ia menjadi tersangka. Sebuah rencana yang amat sempurna dan ia akan kaya raya, begitu pikir Tony. Tapi apa yang terjadi? Margot malah tak sengaja membunuh orang kiriman Tony saat ia membela diri. Kini giliran Mark bekerja keras untuk menyelamatkan Margot dari hukuman.

Hitch Blitz: Perhatikan foto reuni sekolah yang diperlihatkan di film ini. Ya, duduk di sebelah kiri adalah sang sutradara.
Do U Know?:
Kutipan film ini menjadi judul film produksi 1998, A Perfect Murder, yang dibintangi oleh Gwyneth Paltrow, Michael Douglas dan Viggo Mortensen yang merupakan remake Dial “M” for Murder.


5. NOTORIOUS (1946)

Cast: Cary Grant, Ingrid Bergman, Claude Rains, Louis Calhern, Leopoldine Konstantin

Story: Menampilkan salah satu adegan ciuman paling diingat sepanjang masa, film thriller spionase bernuansa percintaan ini bersetting di akhir Perang Dunia II. Badan Intelijen Amerika merekrut Alicia Huberman (Ingrid Bergman), putri seorang anggota Nazi yang telah tewas untuk memata-matai sekelompok anggota Nazi di Rio de Janeiro, Brazil. Ia dipasangkan dengan agen yang selalu bersikap dingin padanya, Agen Devlin (Cary Grant). Alicia sebetulnya menyukai Devlin, tapi masa lalunya membuat Devlin tidak begitu memercayainya. Hubungan mereka tampak jauh ketika Alicia terpaksa harus menikahi seorang petinggi Nazi, Alexander (Claude Rains) agar ia memiliki akses lebih dalam. Kini Alicia ‘terjebak’ di rumah musuh dan ketika penyamarannya terbongkar, nasib buruk menantinya.

Hitch Blitz: Dalam satu pesta di kediaman Alexander, Hitchcock terlihat minum sampanye lalu pergi. Adegan terjadi ini sekitar sejam sejak awal film.
Do U Know?:
Hitchcock mengaku bahwa selama tiga bulan ia diawasi oleh FBI karena filmnya yang menyinggung isu Nazi dan zat berbahaya, uranium.


6. NORTH BY NORTHWEST (1959)

Cast: Cary Grant, Eva Marie Saint, James Mason, Jesse Royce Landis, Leo G. Carroll

Story: Untuk keempat dan terakhir kalinya, Cary Grant bermain dalam film besutan Hitchcock. Kali ini ia berperan sebagai pekerja iklan di Manhattan, Roger O. Thornhill, yang keliru dikira sebagai George Kaplan, agen CIA sehingga ia diburu oleh kelompok mata-mata yang hendak membunuhnya. Mereka khawatir Roger mengetahui tentang rencana mereka untuk menjual sebuah mikrofilm. Roger lantas dijebak sebagai pelaku pembunuhan sehingga musuhnya bertambah lagi, yaitu polisi. Untuk membersihkan namanya, Roger harus mencari George Kaplan yang asli. Maka dimulailah petualangan Roger melintasi Amerika dibantu seorang wanita cantik misterius Eve Kendall (Eva Marie Saint).

Hitch Blitz: Setelah sebelumnya mendapatkan tempat duduk di To Catch a Thief, kali ini Hitchcock harus ketinggalan bis saat opening credit.
Do U Know?:
Karena tak mendapat izin merekam bagian dalam (interior) gedung PBB, maka Hitchcock membawa kamera tersembunyi saat masuk gedung itu dan merekam interior untuk dibuat tiruannya di studio.


7. THE BIRDS (1963)

Cast: Rod Taylor, Tippi Hedren, Jessica Tandy, Suzanne Pleshette, Veronica Cartwright, Ethel Griffies

Story: Melanie Daniels (Tippi Hedren), seorang gadis kaya raya yang manja sedang melihat-lihat sebuah toko hewan peliharaan saat ia bertemu dengan Mitch Brenner (Rod Taylor), seorang pengacara tampan yang sedang mencari sepasang burung parkit sebagai hadiah ulang tahun bagi adik perempuannya. Dari situ ia melihat ada sesuatu di diri Mitch yang membuatnya tertarik. Maka, pergilah ia menyusul Mitch yang sedang berakhir pekan di Teluk Bodega bersama adik dan ibunya sambil membawakan sepasang burung untuk adik Mitch. Tak lama setibanya di Teluk Bodega, seekor Camar menyerangnya. Well, itu belum apa-apa, karena seperti dikendalikan oleh kekuatan dahsyat, ribuan burung tiba-tiba menyerang dan meneror seluruh penghuni Teluk Bodega.

Hitch Blitz: Berbarengan dengan masuknya Melanie ke toko hewan, Hitchcock keluar sambil membawa dua anjing terrier putih.
Do U Know?:
Hitchcock mengajak Tippi Hedren bermain film setelah melihat ibu kandung dari Melanie Griffith itu membintangi sebuah iklan televisi.


8. PSYCHO (1960)

Cast: Anthony Perkins, Janet Leigh, Vera Miles, John Gavin, Martin Balsam

Story: Ingin merubah nasibnya, Marion Crane (Janet Leigh), seorang karyawan biasa di Arizona, lantas mencuri uang $40,000 milik klien atasannya. Agar tak ditangkap, ia lalu kabur meninggalkan kota dengan mobil sambil diliputi kecemasan. Tujuan akhirnya adalah California. Ketika malam menjelang dan hujan mulai menghalangi pandangannya, Marion yang sudah kelelahan pun akhirnya memutuskan untuk menginap semalam di sebuah motel sunyi dan sepi bernama Bates Motel. Motel ini dikelola oleh Norman Bates (Anthony Perkins), pemuda aneh yang selalu dikontrol oleh ibunya yang cacat dan gemar mengintip Marion dari lubang kecil di kamarnya. Dan saat Marion hendak menikmati mandi dengan shower hangat, sebuah adegan horor yang diingat sepanjang masa pun terjadi.

Hitch Blitz: Dari jendela saat Marion kembali ke kantornya, Hitchcock terlihat mengenakan topi koboi.
Do U Know?:
Selain untuk menghemat, alasan Hitchcock membuat film ini secara hitam putih supaya penonton tidak terlalu jijik dengan banyaknya darah di kamar mandi.


9. VERTIGO (1958)

Cast: James Stewart, Kim Novak, Barbara Bel Geddes, Tom Helmore, Henry Jones

Story: Meskipun tidak mencapai keuntungan box office saat baru dirilis, film dengan plot kompleks ini dianggap sebagai salah satu karya terbaik Hitchcock. Bersetting di kota San Fransisco, Scottie Fergusson (James Stewart) adalah seorang polisi yang menderita phobia ketinggian yang bisa membuatnya vertigo (pusing luar biasa). Namun, setelah rekannya tewas terjatuh dalam satu misi, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepolisian. Suatu hari, Gavin Elster (Tom Helmore), teman lama Scott yang juga konstruktor kapal mendekati Scott dan memintanya untuk mengikuti istrinya yang jelita, Madeleine (Kim Novak). Alasannya, Gavin khawatir akan keselamatan istrinya, karena ia meyakini bahwa Madeleine telah kerasukan arwah Carlotta, leluhurnya yang membuat jiwa Madeleine agak terganggu. Parahnya lagi, Madeleine kini memiliki ketertarikan yang besar dengan kematian sehingga ia punya kecenderungan bunuh diri.

Hitch Blitz: Kurang lebih setelah sebelas menit film berlangsung, anda akan mengenali seorang pria paruh baya yang mengenakan setelan abu-abu sedang menyusuri jalan.
Do U Know?: Vertigo
diangkat dari novel D’Entre les Morts yang ditulis khusus untuk Hitchcock setelah sang penulis mendengar bahwa Hitchcock pernah tertarik untuk membeli hak atas novel pertamanya, Diabolique.


10. REAR WINDOW (1954)

Cast: James Stewart, Grace Kelly, Wendell Corey, Thelma Ritter, Raymond Burr

Story: Semenjak lumpuh akibat kecelakaan, L.B. “Jeff” Jeffries (James Stewart), seorang fotografer profesional kini lebih banyak menghabiskan waktu diatas kursi roda di apartemen miliknya. Satu-satunya kegiatan yang menyita waktunya hanyalah mengamati para tetangga melalui jendela belakang kamarnya. Lama-lama ia pun seolah menyaksikan sebuah drama nyata yang terjadi disekitarnya. Ada wanita kesepian dan kekasih imajinasinya, penulis lagu yang frustasi dan lain-lain. Hingga suatu malam, di sebuah kamar ia menyaksikan seorang pria baru saja membunuh istrinya. Dibantu oleh sang kekasih Lisa Fremont (Grace Kelly) yang seorang konsultan fashion dan perawat Stella (Thelma Ritter), Jeff mencoba menyelidiki apa yang terjadi. Dengan adegan-adegan mendebarkan, film ini dianggap sebagai salah satu film suspense terbaik sepanjang sejarah film.

Hitch Blitz: Didalam apartemen milik si penulis lagu yang frustasi, Hitchcock tampak sedang menyetel jam diatas meja.
Do U Know?:
Oleh Perpustakaan Kongres Amerika Serikat, Rear Window diberi status “culturally significant dan terpilih untuk dilestarikan dalam National Film Registry.

Labels:

 
posted by Ronn at 10:04 PM | Permalink | 0 comments